HASIL PENGAMATAN ANAK USIA 3 -5 TAHUN
1. SEGI
INTELEKTUAL
Sesuai pengamatan dan analiasa penulis, pada usia 3 –
5 tahun hal intelektual yang paling menonjol yang nampak dari anak adalah :
- Daya khayal tinggi (adanya imajinasi yang terlalu tinggi).Pada usia 3-5 tahun anak belum dapat berpikir secara logis tetapi masih dalam taraf imajinasi ataupun fantasi. misalnya karena pengaruh Cerita-cerita dari orang tua. Sementara bagi anak yang sudah mencapai 5 tahun, apa yang dilihat dan apa yang didengar sudah dapat di imajinasikan. Contohnya ketika dia menonton tayangan filim, diamerasa bahwa apa yang di tontonnya adalah nyata, ketika mendengar cerita-cerita dia sudah berimajinasi dari cerita tersebut..Dengan kata lain dia dapat berfantasi dengan apa yang didengar dan dilihatnya.
Fantasi yang ada dalam pikiran sianak masih sangat
untuk di hapuskan.
Contoh :
-
ketika ia menonton tayangan filim Superman, dia merasa
superman itu ada, apa pun penjelasaanya dia tetap pada pendiriannya.
-
Apa yang dilihat dan di dengarnya dapat menjadi bahan
cerita yang di imajinasikan pada teman-temanya.
- Daya konsentrasi terbatas.
Pada masa ini daya
konsentrasi anak hanya dapat bertahan 1- 10 menit. Hal ini di akibatkan daya
nalar yang masih minim dan rasa jenuh yang cepat datang. Untuk mempertahankan
konsentrasi si anak harus dibarengi dengan media, baik itu sambil bermain,
bernyanyi, bercerita atau, melihat gambar-gambar atau pun dengan memberikan
stimulus.
Contoh :
-
ketika sianak di ajak belajar menghitung satu sampai
sepuluh, dia cepat bosan dan lebih cepat lupa akan angka-angka yang di ajarkan.
Tetapi ketika dia di berikan permen 10 butir
dia akan semangat menghitung jumlah permen tersebut, dan ketika jumlah
permen yang diberikan di kurangi dia berpikir untuk menghitung berapa banyak
permen yang diambil.
-
Belajar sambil bernyanyi, menghitung angka-angka dapat
ditangkap bila sambil menyanyikan angka 1-10.
- Rasa ingin tahu besar
Pada
masa ini perilaku si anak sangat aktif dan rasa ingin tahu terhadap apa yang pernah
dilihatnya dan yang belum pernah. Ketika dia melihat sesuatu benda yang belum
pernah dilihat ada rasa ingin tahu akan benda tersebut. Bahkan kadang sampai
merusak benda tersebut. Contohnya ketika dia diberikan mainan mobil-mobilan
elektrik, di lain kesempatan dia mulai memeriksa benda tersebut dan
membongkarnnya. Rasa ingin taunya terhadap apa
yang ada dalam main tersebut
sangat besar. Menfokuskan penglihatan terhadap benda-benda yang belum pernah
dilihatnya hal yang paling sering tampak pada usia ini. Dimana anak akan memandangi
benda-benda apa yang ada di sekitarnya dan mulai menyentuh, mengamati karena
rasa ingin tahu.
- Mengekspresikan Apa yang di lihat dan didengar
Pada
masa ini anak-anak sangat suka mengekspresikan Apa yang pernah dilihat dan di
dengarkannya.. Misalnya ketika ia melihat burung terbang, atau melihat benda-benda lain ia mulai mengekspresikannya
dalam bentuk gambaran atau mencoba menggambarkannya dalam kertas atau
mencoret-cort kertas dalam bentuk gambar yang di bayangkan. Ketika
ia mendengar nyanyian ia mulai belajar bernyanyi. Atau contoh lain
mengunting, dan melipat-lipat kertas
- Meniru perbuatan orang lain
Orang-orang yang ada di
sekeliling si anak sangat berpengaruh pada perilaku dan pikiran anak. Dalam
setiap perilaku dan gerak-gerik orang di
sekitarnya kan
cepat ditangkap dan di tiru oleh si anak. Misalnya ketika makan dia melihat orang tua pakai sendok, dia
pun meminta sendok, di saat memandangi orang mengunakan benda-benda lain dia
berusaha untuk meniru.
- Belajar melalui semua panca indera; melihat, meraba, merasa, mencium,mendengar.
2.
SEGI EMOSIONAL.
Emosi
yang dialami pada umur ini sangat kuat, tetapi kesanggupan untuk mengontrolnya
belum begitu berkembang. Emosional yang terdapat dalam diri anak usia ini
meliputi yaitu rasa takut, marah,
menangis atau mengagumi sesuatu. Beberapa hal yang menyangkut emosional anak
yang di analisa penulis yaitu :
·
Emosi anak yang belum stabil dan sering berubah,
mudah menangis, mudah tertawa. Menangis
diakibatkan ketika si anak tidak merasa
nyaman, di senggak oleh orang, mendengar suara keras, atau ketakutan. Demikian ketika dia gembira atau
merasakan suatu kelucuan dia akan tertawa.
Contoh : Ketiaka sianak jatuh spontanitas dia
langsung menangis, atau di marahi oleh orang tua dia mengeksperesikan
kesedihannya dengan tangisan. Dia saat dia diberikan sesuatu dia tertawa.
·
Sering mengalami rasa takut
Rasa takut muncul di
akibatkan oleh karena yaitu di tinggal
sendiri, dibayangi oleh cerita-cerita yang seram, melihat orang yang belum
dikenal, mendengar suara-suara keras, termasuk rasa takut dalam kegelapan.
Contoh ketika lampu mati suasana gelap membuat si anak takut, ketika di tinggal
sendiri..
·
Rasa marah
Rasa marah muncul bila
terlalu banyak larangan, permintaan tidak di penuhi, atau ketika merasa tidak
di pedulikan. Rasa marah yang spontanitas sering terjadi pada anak, sehingga
kadang ia melempar atau merusak mainannya, atau tidak mau makan dan
lain-lain.
·
Mudah Iri hati
Rasa iri hati lebih
sering muncul terhadap saudara yang di bawah usianya, atau bahkan kepa teman
bermainnya. Contoh : ketika adiknya di belikan mainan, dia merasa iri hati dan menuntut,
ketika teman bermainnya memiliki mainan dia juga menuntut di belikan mainan
persis seperti temannya.
·
Sering menangis sambil meminta sesuatu.
Meminta sesuatu yang
diinginkan sambil menangi adalah sifat
atau kebiasaan yang sering terjadi. Bila permintaannya tidak di kabulkan dia
akan terus meminta sambil menangis.
·
Mengagumi
Dalam perkembangan usia
ini rasa mengagumi sudah tampak dalam diri si anak. Dia mulai mengagumi apa
yang dianggapnya indah, seperti halnya binatang, benda-benda,
gambar-gambar.
·
Rasa sayang kepada orang yang dekat kepadanya
Anak merasa orang-orang
yang ada di sekelilingnya adalah orang-orang yang terdekat dengannya, sehingga
tidak ada rasa takut. Dia memiliki rasa sayang karena kehidupannya di kelilingi
oleh orang-orang tersebut. Mulai dari orang tua, sampai saudara-saudaranya yang
ada di sekelilingnya.
· Mudah
menunjukkan belas kasihan kepada anak lain.
Saat melihat temannya
menangis, si anak merasa iba. Demikian juga bila temannya tidak memiliki
sesuatu seperti yang dimilikinya dia akan merasa kasihan dan memberikan apa
yang ada padanya.
3. SEGI SPRITUAL
Bagi
anak yang usia dalam tahap ini, masalah spiritual belumlah terlalu dalam. Dalam
arti sebatas pembinaan dari orang tua. Adapun yang meliputi segi spiritual anak 3-5
tahun menurut pengamatan kami adalah : masalah pengenalan Rohani dan moral.
- Perkembangan rohani
-
Mudah percaya. Rasa percaya dan pengenalan akan
Tuhan masih sebatas apa yang dia dengar
dari orang tua dan cerita-cerita dari Sekolah minggu. Contohnya : Anak sudah
mampu menalar cerita akan Yesus, dan mampu menceritakannya ketika ia mendengar
cerita guru sekolah minggunya.
-
Ikut kepercayaan orang tuanya.
Rasa senang dan gembira
akan nampak bila si anak di antarkan kesekolah minggu. Selain dia mulai belajar
mengenal agama dia berkumpul dengan anak-anak lainnya di sekolah minggu. Hal
ini dapat terlihat ketika ia bercerita tentang teman-temanya yang ada di
sekolah minggu.
Semangat anak akan
meningkat bila derikan buku-buku bergambar yang berisi tentang alkitab.contoh
lain menyanyikan lagu-lagu pujian yang di ajarkan di sekolah minggu.
- Perkembangan Moral
-
Perkembangan moral hanya sebatas belajar membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk.
KESIMPULAN
Setiap
individu mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan
perkembangan ini mencakup aspek pisik dan aspek psikologis seperti perkembangan
intelek, social, emosional, moral dan spritualitas. Demikiandari pengamatan
kami pada masa usia 3-5 tahun adalah masa Prasekolah dimana seluruh kehidupan sianak dibarengi
dengan masa bermain. Dengan kata lain belajar sambil bermain tidak terlepas
dari si anak. Belajar dalam hal ini bukan dalam dunia dua dimensi (pensil dan
kertas) melainkan belajar pada dunia nyata, yaitu melalui sensorik motorik.
Masa usia 3 -5 tahun disebut juga sebagai masa
awal kanak-kanak. Pada masa ini perkembangan kognitif, afektif, serta
psikomotorik termasuk moral dan spiritual si anak harus di stimulasi oleh orang
tua maupun orang-orang sekitarnya. Rangsangan yang diberi pada sianak akan
meningkatkan semangat si anak. Misalnya dengan memotivasi, serta memberi pujian.
-